Monday, 18 August 2014

Orang Tua Sadis Menurun Pada Anak


Salah satu karakteristik orang yang menderita gangguan kepribadian antisosial adalah berbohong dan melakukan kejahatan, seperti pencurian dan sebagainya. Orang dengan gangguan ini memiliki tingkat kecemasan rendah ketika berhadapan dengan situasi yang mengancam. Dia tidak merasa bersalah ketika melakukan sesuatu yang salah dan agresif. Agresifitas dan mudah tersinggung ketika berhadapan dengan orang lain ditunjukkan dengan melibatkan diri dalam perkelahian fisik dan menyerang orang lain berulang-ulang. Mungkin ia menganiaya pasangan atau anak-anak.

Ada beberapa hal yang membuat seseorang memiliki gangguan perilaku antisosial yakni, genetik, lingkungan, dan pendidikan. Orang tua yang memiliki gangguan antisosial, ada kemungkinan anaknya akan memiliki kepribadian yang sama. Ada penurunan sifat ayah ke anak. Namun, tidak semua anak akan mewarisi sifat yang sama juga. Faktor lingkungan juga merupakan salah satu yang mempengaruhi. Lingkungan tidak mempengaruhi 100 persen, tetapi jika orang tersebut dibesarkan dalam lingkungan kekerasan, kasar, sadis dan sejenisnya, secara tidak langsung akan mempengaruhi dan ada unsur meniru atau belajar.

Demikian juga dengan pendidikan. Pendidikan yang paling dasar adalah dari orang tua. Jika orang tua asuh kasar, keras, dan tidak menghormati pola pendidikan seperti itu akan membuat anak-anak tumbuh menjadi sadis kepada orang lain. Banyak faktor yang saling terkait dan sangat kompleks.

Masalahnya adalah, orang-orang dengan gangguan kepribadian antisosial tidak mudah dikenali. Orang yang memiliki gangguan kepribadian antisosial disebut psikopat dan sosiopat. Secara fisik psikopat dan sosiopat tidak memiliki masalah. Namun, ia sering menyakiti orang lain di sekitarnya. Ini hanya akan diketahui setelah pelaku melakukan tindak pidana.

Masyarakat setidaknya memeriksa latar belakang orang lain. Terutama untuk menjadi pasangan hidup, agar kekerasan dalam rumah tangga dapat dihindari. Pelaku kekerasan dalam rumah tangga tidak bisa pulih sebelum mendapatkan pengobatan yang tepat. Meskipun pelaku berjanji tidak akan mengulangi kekerasan lagi. Psikopat tidak bisa dipercaya.

Referensi:
dr Hendro Riyanto SpKJ

4 comments:

  1. membaca tulisan ini saya jadi teringat film barat yang judulnya "Scream" yang bercerita tentang seorang yang psikopat/

    hhmm..salam

    ReplyDelete
  2. @tegas:
    thank's for your visiting

    ReplyDelete

Note: only a member of this blog may post a comment.